5 Negara Yang Melarang Perayaan Hari Valentine

5 Negara Sangat Melanggar Perayaan Hari Valentine

Tanggal 14 Februari selalu diperingati sebagai Hari Valentine atau Hari Valentine. Biasanya, pada hari ini, orang akan bertukar hadiah atau cokelat untuk pasangannya. Jika tidak memiliki pasangan, Valentine juga bisa dirayakan bersama keluarga atau teman.

Jika Anda menginginkan sesuatu yang lebih berkesan, Anda bisa mengajak pasangan atau keluarga untuk merayakannya saat bepergian ke luar negeri. Sebab, di negara-negara Eropa, misalnya, perayaan Hari Valentine bisa terkesan lebih romantis dan tak terlupakan.

Tapi, jangan sampai kamu merayakan Valentine di negara-negara berikut ini ya? Sebab, di sana perayaan Valentine dilarang! Negara mana saja? Lihat berikut daftar di bawah ini.

5 Negara Yang Melarang Perayaan Hari Valentine

1. Arab Saudi

Negara pertama yang melarang pada perayaan Hari Valentine adalah Arab Saudi. Karena negara ini memang mengizinkan berbagai tenaga kerja asing non-Muslim bekerja di sana guna mendongkrak perekonomian negara. Namun, mereka tidak mengizinkan budaya barat, seperti valentine, dirayakan di negara itu.

Setiap 14 Februari, petugas setempat yang juga dikenal sebagai polisi agama akan berpatroli lebih ketat dari biasanya. Toko dilarang menjual berbagai barang terkait Valentine, seperti cokelat dan mawar merah. Jika tertangkap, polisi akan menyita barang tersebut.

Jika ada pasangan atau kelompok orang yang dicurigai merayakan Hari Valentine, polisi tidak segan-segan menangkap dan menghukum mereka. Hukuman ini tidak hanya berlaku untuk penduduk lokal, tetapi juga untuk turis dan orang asing yang tinggal di sana.

2. Uzbekistan

Sejak memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1991, Uzbekistan telah menjadi negara sekuler dengan agama Islam yang paling banyak dianut oleh penduduknya. Dengan perpaduan budaya dan sejarah yang beragam, Uzbekistan tidak pernah memiliki masalah dengan perayaan Hari Valentine.

Namun, pada 2012, pemerintah setempat menilai perayaan ini kurang menguntungkan bagi mereka. Bahkan, Departemen Pencerahan dan Promosi Nilai Kementerian Pendidikan Uzbekistan bahkan mengeluarkan keputusan untuk melarang perayaan Hari Valentine karena budaya asing tidak sesuai dengan budaya mereka.

Sebaliknya, pemerintah Uzbekistan mengundang warga untuk mengingat pahlawan nasional mereka, Babur, Kaisar Mughal dan keturunan Jenghis Khan yang ulang tahunnya jatuh pada 14 Februari. Alih-alih merayakan valentine di Uzbekistan merayakan 14 Februari dengan menghormati pahlawan mereka.

3. Iran

Sejak 2011, pemerintah Republik Islam Iran telah melarang semua produksi barang atau makanan yang berhubungan dengan Valentine. Tidak hanya melarang produksi, mereka juga melarang segala bentuk promosi ‘romantis’ karena dianggap menyebarkan budaya barat.

Jika ketahuan menjual atau mempromosikan barang dengan label valentine, akan diambil tindakan tegas. Pasangan yang belum menikah yang ditemukan sendirian juga akan ditangkap.

Sebaliknya, pemerintah Iran menjadi tuan rumah Festival Mehrgan pada 14 Februari. Festival ini sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Islam masuk ke negara itu. Festival Mehrgan adalah festival persahabatan yang bertujuan untuk membangun harmoni di antara orang-orang Iran.

4. Malaysia

Sejak tahun 2005, perayaan Hari Valentine telah dilarang di negara yang sekitar 60% penduduknya beragama Islam. Departemen Pengembangan Islam Malaysia menganggap Hari Valentine sebagai salah satu penyebab aborsi, dan penyalahgunaan minuman beralkohol. Oleh karena itu, pemerintah kemudian mengambil sikap untuk memutus mata rantai penyakit negatif dengan melarang perayaan Hari Valentine.

Setiap tahun, di Malaysia ada kampanye anti-Valentine’s Day untuk mengingatkan masyarakat bahwa perayaan itu dilarang karena dianggap merusak moral. Siapapun yang ketahuan merayakan akan dihukum. Salah satunya ditangkap polisi.

5. Pakistan

Sebagai negara Islam dengan populasi Muslim terbesar kedua di dunia, Iran juga telah melarang perayaan Hari Valentine di negara mereka. Pasalnya, perayaan ini sangat bebas dan dianggap lebih mengutamakan budaya barat yang lebih banyak pengaruh negatifnya.

Baca Juga : Makanan-Makanan Yang Membuat Anda Bahagia Setiap Hari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *